Nasreddin & Doorbell Dengan Terjemahannya

Hasil gambar untuk nasreddin and doorbell
Sumber Gambar: http://ainapurpr1.blogspot.co.id/2016/12/nasruddin-hoja.html
When he was a little child, Nasreddin was naughty and had many ideas. He wanted to know everything he saw.

One day when he walked along the village, he saw a doorbell. He wondered what was that. In his village people seldom set a doorbell. It was new for him.

He approached the door. His hand tried to reach te doorbell. But he was too short. He couldn't reach the doorbell. He jumped. But he still couldn't reach the bell.

He looked around and saw a tall man walked on the street. He waved his hand to ask for a help.
"What's wrong, kid?" the tall man asked.

"I wanted to ring the bell. Can you help me?" Nasreddin replied.

"With pleasure," the man said and pushed the button. The bell rang so loud.

"I wanted to hear again," said Nasreddin.

"Okay," the man rang the doorbell again.

"Once more," said Nasreddin happily.

The man pushed the button again. At that time the door opened. An old man with angry face came out. He said angrily, "What the hell are you doing?"

"This little boy asked me to rang the bell," said the tall man.

"Are you blind? I don't see a little boy here. I just see a stupid tall man alone and disturb my bell!" said the man.


The tall man was confused. He didn't see Nasreddin. Seemingly Nasreddin had run away when he knew the owner of the house came out.


Terjemahan:

Saat masih kecil, Nasreddin berwatak nakal dan memiliki banyak ide. Dia ingin tahu segalanya yang dia lihat.

Suatu hari saat dia berjalan di sepanjang desa, dia melihat bel pintu. Dia bertanya-tanya apakah itu? Di desanya orang jarang meletakkan bel pintu. Itu merupakan hal baru baginya.

Dia mendekati pintu. Tangannya mencoba meraih bel pintu. Tapi dia terlalu pendek. Dia tidak bisa meraih bel pintu. Dia melompat. Tapi dia masih belum bisa meraih bel tersebut.

Dia melihat-lihat ke sekitar dan melihat seorang pria jangkung berjalan di jalan. Dia melambaikan tangannya untuk meminta bantuan.

"Ada apa, Nak?" tanya pria jangkung itu.

"Saya ingin membunyikan bel, bisakah anda membantu saya?" Nasreddin menjawab.

"Dengan senang hati," kata pria itu dan menekan tombolnya. Bel pun kemudian berbunyi begitu keras.

"Saya ingin mendengarnya lagi," kata Nasreddin.

"Oke," pria itu membunyikan bel pintu lagi.

"Sekali lagi," kata Nasreddin gembira.

Pria itu menekan tombolnya lagi. Saat itu pintu terbuka. Seorang pria tua dengan wajah marah keluar. Dia berkata dengan marah, "Apa yang kau lakukan?"

"Anak kecil ini memintaku membunyikan bel," kata pria jangkung itu.

"Kau buta ya? Aku tidak melihat seorang anak laki-laki kecil di sini. Aku hanya melihat seorang pria jangkung yang bodoh saja dan memainkan bel pintu rumahku!" kata pria itu.

Pria jangkung itu bingung. Dia tidak melihat Nasreddin. Tampaknya Nasreddin telah melarikan diri saat tahu pemilik rumah itu keluar.

Sumber Cerita: Sekolah Oke

Comments