Sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiszpXT-aTYAhWJP48KHcbzAGsQjhwIBQ&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fmariakristi%2Fhobi-membaca-tak-harus-mahal_59070ef628b0bd2026e5662e&psig=AOvVaw2B8x8E_54W8VhGXHoX4o-f&ust=1514283247086779 |
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk membaca akan memiliki “kelebihan”
dibandingkan dengan orang yang tidak membaca. Namun permasalahannya pada jaman milenial
sekarang adalah bagaimana mengarahkannya kepada “membaca yang positif” bukan “membaca
yang negatif”.
Apa
itu “membaca yang positif” dan “membaca yang negatif”?
1. Membaca
yang Positif
Sumber gambar: https://www.startups.ch/en/blog/a-young-entrepreneur-who-is-a-minor-starting-a-limited-liability-company-or-public-limited-company/ |
Saya mengartikan membaca yang positif itu seperti membaca komik, majalah, koran, novel ataupun buku pelajaran (untuk yang masih sekolah/menimba ilmu). Hampir bisa dipastikan informasi yang didapat dari sana bisa dipertanggungjawabkan keasliannya.
2. Membaca yang positif
Sumber gambar: https://www.digitaltrends.com/social-media/survey-shows-many-european-facebook-and-instagram-users-embellish-their-posts/ |
Saya mengartikan membaca yang negatif itu seperti membaca seluruh status orang sekitar kita (KEPO). Apabila tidak berlebihan mungkin baik, tapi apabila berlebihan, mungkin kita harus mengintrospeksi diri, dan apakah terdapat faedah yang bisa diambil atau tidak.
Setelah kita mengetahui dua hal tersebut, kemudian kita lanjut ke tahapan bagaimana sih cara memulai membaca itu?
Sekedar sharing saja, saya pribadi mulai kecanduan membaca setelah membaca komik terlebih dahulu. Mungkin karena masih terdapat gambar-gambarnya, jadi tidak mudah bosan. Komik yang masih saya baca hingga saat ini ada beberapa, seperti Detective Conan, Hunter X Hunter, Onepiece, One Punch Man, Attack on Titan.
Sumber gambar: http://komiku.net/manga/onepunch-man-chapter-128-bahasa-indonesia/ |
Selama
membaca komik terdapat beberapa kata-kata yang masih belum dipahami, terpaksa dicarilah
arti kata tersebut agar nyambung
dengan jalan cerita yang ada di dalam komik tersebut.
Setiap orang hampir dipastikan memiliki satu akun di setiap sosmed yang sedang booming, seperti Instagram, Facebook, ataupun Twitter. Begitupun dengan saya pribadi, memilikinya juga. Di Instagram saya sering mengikuti perkembangan dari Fiersa Besari. Dari beliaulah saya mulai tertular untuk membaca lebih serius, walaupun sebelumnya juga sih sudah mulai membaca.
Sumber gambar: http://infobdg.com/ngamplagfest/speaker/910/ |
Fiersa
Besari meluncurkan sebuah buku yang berjudul ‘Garis Waktu’. Di dalam buku
tersebut dituangkannya berupa kata-kata puitis tentang seseoorang yang patah
hati, bahagia, dan bagaimana cara menjalani kehidupan dengan ikhlas. Untuk
pemula dalam memulai membaca novel, sepertinya buku ‘Garis Waktu’ wajib sekali
dibaca, karena kata-kata yang mudah dipahami, hamper tidak mengandung kata-kata
yang terkesan alay.
Ada
pepatah mengatakan; “Membaca adalah jendela dunia”. Kata tersebut memang benar
adanya. Contohnya ketika kita ingin mengetahui peradaban di negara Eropa yang
jauh sekali dan membutuhkan biaya yang boleh dikatakan tidak murah, maka
alternatifnya adalah membaca di internet atau buku sumber yang memiliki berjuta
informasi.
Sumber gambar: http://en.prothom-alo.com/lifestyle/news/50813/Fiction-readers-likely-to-fall-in-love |
Jadi menurut penjelasan di atas, ada beberapa poin untuk mulai menumbuhkan minat membaca, yaitu:
1. Mulailah dengan membaca komik,
2. Lanjutkan dengan mencari kata-kata yang baru ditemukan,
3. Mulailah dengan novel/bacaan yang sesuai dengan passion kita, tentunya bacaan ringan yang tidak mengandung gambar.
4. Selalu buat pencapaian disetiap hari, misalkan wajib membaca 1 lembar/hari.
5. Niatkanlah dan ucapkan pada diri sendiri “Semakin banyak ilmu, maka semakin cepat menggapai cita-cita"
Comments
Post a Comment